Jumat, 24 Desember 2010

PERAN WANITA SEBAGAI IBU

PERAN WANITA SEBAGAI IBU

oleh Arina Lutfia pada 13 Desember 2010 jam 5:56
"Hadits Riwayat Imam Ahmad, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Surga itu terletak di bawah telapak kaki "ibu".
Pernikahan bagi kaum "wanita" tidak sekedar mengubah status dari gadis menjadi nyonya. Namun dia dituntut tanggung jawab berat dan memerlukan persiapan dan pengalaman. Persyaratan umur merupakan kesiapan fisik. dan persyaratan pengalaman dan ilmu merupakan kematangan psykhologis. Kematangan biologis menentukan pula kuat dan sehatnya keturunan, sedangkan pengetahuan agama mempersiapkan terhadap hakekat tanggung jawab. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai 21 tahun harus mendapat ijin orang tua.

"Wanita" sebagai makhluk yang dikodratkan sebagai perantara lahirnya manusia di bumi ini. "Wanita" sanggup mengandung, melahirkan, memelihara calon manusia dan mendidiknya.

Apabila kita membahas tentang tugas kaum "ibu", sungguh suatu tugas yang tidak ringan. Allah SWT telah menentukan kodrat "wanita" yang berat itu, kadang kala kaum Adam kurang mau memahami. Secara fisik dan rohani memang "wanita" dipersiapkan memiliki kesanggupan.

"Wanita" sebagai "ibu" adalah pendidik paling primer bagi manusia. Kaum "ibu" yang ideal tidak sekedar dapat bobot (hamil), namun "ibu" harus berbobot (berkualitas). Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting.

Peran "ibu" apabila diserahkan kepada pembantu rumah tangga dengan mutlak, akan berakibat fatal bagi anak. Sampai dimana idealisme seorang pembantu?

Sebagai seorang "ibu" --- Peranan apa yang harus tidak boleh diabaikan dan apa akibatnya apabila peran itu diabaikan?

Di tangan kaum "ibu" berhasil tidaknya membuat apa yang di atas bumi ini lebih berharga dari pada apa yang ada di dalam bumi. Manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah lebih berharga dari pada emas dan mutiara yang dikandung bumi. MAnusia-manusia kufur dan durhaka, lebih rendah harganya dari pada gas belirang dan batu bara. Atau mungkin wujud manusia, namun nilainya seperti magma dalam tanah.

Disinilah letak peranan "wanita" sebagai "ibu", cukup berat menuntut rasa tanggung jawab yang tidak ringan. Berhasil tidaknya generasi yang ideal di tangan kaum "wanita". Tidaklah berlebihan apabila Rasulullah SAW memberi penghargaan terhadap kaum "ibu", sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah bersabda: "Surga itu berada di bawah telapak kaki para "ibu".

"Ibu" seperti apa yang berhasil membuat anak-anaknya dapat mencapai surga? Beberapa langkah yang dapat mengarah kesana antara lain:

1. DORONGAN "IBU" YANG BERTANGGUNG JAWAB.

Hadits Riwayat Bazzar, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang "wanita" ("ibu") sudah menjalankan sholat lima kali, puasa bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya (kesucian dirinya) dan lagi taat kepada suaminya, maka masuklah ia ke surga."

2. MENDIDIK ANAKNYA MULAI KETIKA MASIH DALAM KANDUNGAN.

Menurut ajaran Islam hakekat hayat sebenarnya sejak usia 120 hari dalam kandungan. Bagaimana mendidik anak dalam kandungan? Yaitu dengan perilaku yang utama, taat kepada Allah, ikhlas dan banyak membaca Al-Qur'an. Sebaiknya kaum "ibu" yang sedang hamil menghindarkan diri dari dosa, akhlak yang hina dan tidak berharga.

Do'a yang sebaiknya diucapkan setiap saat yaitu sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 38, yang artinya:

"Disanalah Zakariya mendo'a kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do'a."

Dan Surat Ibrahim Ayat 40, yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Allah, kabulkanlah do'aku."

3. MENDIDIK SOPAN SANTUN AGAR MENJADI ANAK YANG MULIA.

Waktu anak sudah lahir, maka wajib diberikan pendidikan yang lebih konkrit lagi. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Jadikanlah anak-anakmu orang yang mulia, dan jadikanlah sopan santun mereka menjadi baik."

Urutan mendidik anak, antara lain sebagai berikut:

a. Mendidik membiasakan bersyukur kepada Allah SWT, misalnya ucapan hamdalah stiap selesai makan, minum, ibadah dan sebagainya.

b. Menanamkan tauhid dan dijauhkan supaya jangan sampai menjadi orang musyrik.

c. Disadarkan jerih payah "ibu" bapaknya, supaya timbul rasa terima kasih, hormat dan taat.

d. Dikenalkan dengan sanksi moral bahwa kita manusia berbuat apappun, dimanapun kapanpun selalu dalam pengawasan Allah SWT. Sanksi moral ini cukup bermanfaat bagi masa depan dalam mengarungi gelombang ujian kehidupan.

e. Dididik untuk menegakkan shalat; Hal ini sebagaimana dijelaskan Hadits Riwayat Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Suruhlah kanak-kanak itu agar shalat apabila ia sudah berumur 7 tahun dan apabila ia sudah berumur 10 tahun, maka hendaklah kamu pukul jika mereka meninggalkan shalat."

f. Dibiasakan suka amar ma'ruf dan nahi munkar, dan tidak bersikap sinis dan sombong.

g. Menanamkan cinta kepada Nabi dan kepada Al-Qur'anul Karim. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Dailami dari Ali, bahwa Rasulullah pernah bersabda:

"Tanamkan kepada anak-anakmu tentang 3 hal, yaitu: 1). Mencintai Nabimu. 2). Mencintai keluarga Nabi. 3). Mencintai untuk membaca Al-Qur'an."

h. Menanamkan himmatulaliyah. Sejak kecil anak kita bimbing akal dan budinya, sehingga tumbuh jiwa yang tinggi dan mempunyai cita-cita yang luhur. Berikan cerita-cerita orang besar supaya timbul dan terbuka akalnya.

i. Membiasakan disiplin. Tidak kecil artinya kebiasaan disiplin ini, sebab apa yang pernah dilakukan sejak kanak-kanak, akan menjadi kesatuan pribadi. Apabila setiap anak yang lahir mendapatkan pendidikan dan pengarahan yang serupa ini, niscaya generasi muda yang ideal, bertanggung jawab dan berjiwa besar akan segera terwujud.

Pendidikan Anak Dalam Islam

Dan orang-orang yang berkata : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan : 74)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim : 6)
"Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat "umat terbaik", sebagaimana dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla dalam firman-Nya :
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dariyang munkar... " (Ali Imran : 110).
Dan juga agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : "Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan berkerumun disekitar nampan."
Ada seorang yang bertanya :
"Apakah karena kita berjumlah sedikit pada masa itu?"Jawab beliau : "Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah niscaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan rasa kelemahan dalam dada kalian."
Seorang bertanya : "Ya Rasulullah, apakah maksud kelemahan itu?"
Jawab beliau: "Yaitu cinta kepada dunia dan enggan mati."

Kecantikan Wanita Hanya Untuk Suami

Kecantikan Wanita Hanya Untuk Suami

oleh Arina Lutfia pada 23 Desember 2010 jam 21:17
Al-Barquni mengatakan,
“Kecantikan seorang wanita dan keindahan dirinya adalah landasan kecenderungan laki-laki dan keterpika tannya. Pilar keindahan adalah kebersihan, maka seharusnya istri mewaspadai pandangan suaminya tertuju pada sesuatu yang menjijikkan dan memuakkan, baik itu berupa kotoran, kekusutan, bau busuk atau lainnya”.

Mungkin pertama kali yang menjadikan pria tertarik kepada wanita adalah kecantikan dan penampilannya yang manis. Tetapi sayangnya, sebagian wanita melupakan kenyataan ini, sehingga mereka mengabaikan dirinya sedikit demi sedikit. Akibatnya,sang suami melihatnya dirumah dengan penampilan yang tidak enak dipandang, dalam keadaan rambut acak-acakan, atau bersikap cuek, dan juga mencium “aroma dapur” dari badannya, selalu mengenakan pakaian yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tidak memperhatikan insting, etika,sisi-sisi psikologis, dan kecantikan .Bahkan mereka masih saja mengabaikan setelah dikaruniai beberapa orang anak, karena pada saat itu ia menyangka telah mengikat suaminya, dan meyakini bahwa suaminya tidak akan bisa lari darinya.

Ini adalah kesalahan fatal, karena bisa merusak penampilan yang telah digambarkan oleh seorang pria tentang wanita disaat menikahinya.Tidak diragukan lagi bahwa hi langnya kecantikan seorang istri dari pandangan suaminya akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk. Misalnya, kita sering menemukan ada seorang wanita cantik yang diabaikan suaminya. Bahkan, sang suami lebih cenderung mencari wanita lain. Sementara itu, disisi lain kita menemukan wanita lain yang kurang begitu cantik tetapi dapat menarik hati dan perasaan suaminya dengan memelihara kelembutannya, menjaga kebersihan, perhiasan dan pakaiannya .Kehancuran mayoritas rumah tangga bisa di pastikan berawal dari permasalahan ini.

Oleh sebab itu,Tanggung jawab seorang wanita muslimah adalah menyediakan segala faktor ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kasih sayang bagi suami, sementara tanggung jawab suami adalah berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, peralatan dan barang-barang yang diperlukan istrinya.

Sudah seharusnya seorang istri berhias berharum-haruman, dan mempercantik dirinya di rumah khusus, untuk suaminya saja, berapa banyak wanita yang tidak begitu cantik bisa memiliki hati dan perasaan suaminya dengan menjaga kebersihan, pakaian, keindahan penampilan dan tutur kata yang manis.

Seorang wanita Muslimah pasti ingin menjadi penghuni surga-Nya, dengan menyadari bahwa sesungguhnya keindahan merupakan ajakan yang kuat bagi rangsangan seksual laki-laki dan memenuhi keinginannya menjadi lebih baik untuk penampilan seorang wanita, serta akan lebih mengekalkan kasih dan sayang.Abul Al-Faraj berkata:

“Sesungguhnya istri akan mendapat perhatian suaminya setelah sempurna penampilan dan kecantikannya seharusnyalah istri membiasakan diri dalam hal menjaga kebersihan dan penampilan yang indah, memakai segala sesuatu yang menabah kecantikannya, baik itu perhiasan ataupun pakaian, bentuk-bentuk perhiasan ini harus disesuaikan dengan persetujuan dan yang disukai oleh suaminya. Hendaklah ia mewaspadai pandangan suaminya tertuju kepada sesuatu yang tidak di sukainya seperti kotoran, bau yang tidak enak,a tau perubahan yang dibenci pada dirinya. Bahaya yang muncul saat ia mengabaikan hal tersebut akan menimpa dirinya sendiri. Sangat ditakutkan apabila suaminya mengetahui peremehan tersebut, dan kemudian ia melayangkan pandangan pada wanita lain”.

Tujuan menyuruh kaum wanita mempercantik diri untuk suaminya bukanlah untuk menghabiskan waktu di depan cermin sambil mengagumi kecantikan dirinya, atau panjang rambutnya atau tinggi badannya. Sesungguhnya membanggakan diri sendiri merupakan tanda kelemahan akal seseorang, tujuan sebenarnya adalah membiasakan diri dalam kebersihan dan kerapian, hal itu termasuk menertibkan rambut, merapikan pakaian tanpa ada tanda-tanda di buat-buat atau terbebankan.

Alangkah mulianya seorang wanita ketika suaminya akan datang ,ia segera bersiap-siap untuk menemuinya dengan penampilan yang sebaik-baiknya mulai dari kebersihan pakaian, keceriaan wajah dan senyum simpulnya, karena istri manapun jika menyambut suaminya dengan penampilan begini pasti suaminya akan merasakan kehormatan dan kedudukan yang mulia.

Sejumlah ahli hikmah mengatakan,“Kehidupan yang panjang ini akan terasa pendek oleh istri yang ceria, berseri-seri, terpercaya,dan shalihah, sedangkan penderitaan banyak disebabkan oleh istri kasar yang tidak memberikan ketenangan jiwa saat bergaul dengannya, tidak memberikan keteduhan saat melihatnya”. Sebuah peribahasa mengatakan :

“Kasih sayang adalah badan; sedangkan wajahnya adalah muka yang berseri-seri”.
Merupakan kewajiban istri untuk memperindah diri bagi sang suami dengan membersihkan badan yang juga men cakup pakaian,karena tidak diragukan lagi bahwa istri ya ng mengabaikan keindahan dirinya berarti ia sedang beru saha untuk menjauhkan suaminya dengan tangannya sen diri dan bisa saja akhirnya suaminya terlempar dipangku an wanita lain.Hendaklah ia membersihkan diri sebelum kedatangan suaminya dari kesibukan kerja dan memakai pakaian yang pantas seakan-akan ia sedang menunggu pangeran yang tampan.

Penyelenggaraan UN 2011 Berbeda

Formulasi adil
Sementara itu, Education Forum (EF) tetap meminta Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) untuk menetapkan formula yang adil bagi siswa saat menyelesaikan sekolah. Jika tidak ada perubahan, maka EF secara tegas kembali menolak penyelenggaraan UN 2011.
"Belum ada formula yang ditetapkan pemerintah. Karena itu, kami anggap masalah UN ini belum final," kata Koordinator EF, Suparman kepada wartawan.
Karena belum ada formula, EF tetap mengusulkan penentuan kelulusan siswa di sekolah menggunakan nilai UAS dari semester 3, 4, 5, dan 6 ditambah nilai UN. Dari jumlah itu kemudian dibagi lima dan menghasilkan rata-rata kelulusan 5,5.
"Jika pemerintah tetap keukeuh formulasi UN lebih besar ketimbang UAS, kami melihat masih belum memuat unsur keadilan bagi siswa," ujarnya.
Nilai UAS, katanya, tetap harus mendapat porsi yang lebih banyak ketimbang UN. Sebab, proses belajar lebih lama ketimbang nilai UN saja. "Jika nilai UN yang lebih besar, sama saja dengan memveto nilai UAS lainnya. Padahal, proses untuk UAS itu lebih lama ketimbang UN di akhir masa pembelajaran," tuturnya. (B.107)**

Pemerintah Pastikan UN 2011 Berbeda





SETIABUDHI,(GM)-
Meski sampai saat ini pemerintah belum menetapkan formula ujian nasional (UN) 2011, namun dipastikan akan berbeda dengan UN tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2011, rencananya perguruan tinggi tidak lagi dilibatkan sebagai tim pengawas independen (TPI).
"Setiap kebijakan tentu akan ada perbedaan karena harus disesuaikan dengan dinamika yang terjadi. Sesuai dengan berbagai masukan, usulan dari semua pihak, baik itu pakar, masyarakat, dan lainnya, kita tampung semua untuk dicari solusi terbaiknya," kata anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Prof. Furqon kepada wartawan di sela-sela wisuda UPI, Jln. Setiabudhi, Rabu (14/12).
Menurut Furqon, perbedaan antara UN 2011 dengan tahun-tahun sebelumnya, antara lain dimasukkannya hasil ujian akhir sekolah (UAS) dalam penilaian untuk kelulusan siswa. Namun, rasio yang akan digunakan masih dalam pembahasan.
Mengenai dilepasnya peran PT dalam TPI, Furqon mengatakan, masih melihat perkembangannya. "Anggarannya bagaimana, seperti apa keputusannya, kita lihat dulu, kan belum ada keputusan final," ujarnya.
Di tempat yang sama, Rektor UPI, Prof. Soenaryo Kartadinata menyambut baik langkah pemerintah yang memasukkan nilai UAS selain UN sebagai komponen penilaian kelulusan siswa. Menurutnya, hasil UAS merupakan hasil evaluasi secara riil yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Mengenai komposisi UAS dan UN, Soenarya mengharapkan tidak terlalu jauh. "Meski nilai UN-nya lebih tinggi, tapi jangan terlalu tinggi. Misalnya saja 60:40, 60 untuk UN dan 40 untuk UAS, sudah bagus itu," terangnya.
Dimasukkannya UAS menjadi salah satu komponen kelulusan siswa, lanjutnya, secara tidak langsung akan mendorong sekolah untuk mencapai salah satu tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan akuntabilitas diri.
"Orientasinya juga pasti akan berbeda, tidak akan lagi mengejar nilai UN, namun pendidikan karakter," katanya. tambahnya.

Ujian Nasional 2011

Ketua DPR: UN Bukan Satu-satunya Standar Kelulusan

Umum / Jumat, 17 Desember 2010 15:27 WIB


Metrotvnews.com, Jakarta: Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan Ujian Nasional (UN) bukan satu-satunya standar kelulusan bagi siswa-siswi SMP dan SMA. Ia mengaku DPR dan pemerintah telah membuat formula baru yang menjadi standar penilaian kelulusan siswa.
"Dewan dan pemerintah sepakat bahwa UN bukan satu-satunya standar kelulusan bagi siswa-siswi SMP dan SMA," kata Marzuki Alie saat menyampaikan pidato penutupan masa sidang II 2010-2011 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (17/12).
Marzuki menjelaskan, formula baru yang menjadi standar penilaian kelulusan siswa SMP dan SMA akan diterapkan pada Ujian Nasional 2011. Formula itu adalah mengakomodasi hasil belajar siswa selama di sekolah yang terdiri dari nilai rapor, ujian sekolah dan ujian nasional.
Dengan formula baru tersebut, akan menciptakan rasa keadilan bagi siswa. "Diharapkan dapat meningkatkan rasa adil bagi peserta didik dan dapat juga lebih meningkatkan mutu kelulusan pendidikan," tandas Marzuki.(Andhini)

Buletin MTsN Susukan: Doa seorang Ibu

Buletin MTsN Susukan: Doa seorang Ibu: "Doa seorang Ibu Copyright- http://vbaitullah.or.id Doa ..."

Buletin MTsN Susukan: Doa seorang Ibu

Buletin MTsN Susukan: Doa seorang Ibu: "Doa seorang Ibu Copyright- http://vbaitullah.or.id Doa ..."

Doa seorang Ibu

Doa seorang Ibu
 
Doa seorang ibu sungguh mustajab. Balk doa kebaikan ataupun doa buruk. Rosululloh pernah menyampaikan suatu kisah menarik berkaitan dengan doa ibu. 5uatu kisah nyata yang terjadi pada masa sebelum Rosululloh yang patut diambil sebagai ibroh bagi orang-orang yang beriman.
Dahulu, ada tiga orang bayi yang bisa berbicara. Salah satunya adalah seorang bayi yang hidup pada masa Juraij. Juraij adalah seorang ahli ibadah, dia memiliki sebuah tempat ibadah yang sekaligus jadi tempat tinggalnya.
Suatu ketika Juraij sedang melaksanakan sholat, tiba-tiba ibunya datang memanggilnya: "Wahai Juraij". Dalam hatinya, Juraij bergumam: "Wahai Robbku, apakah yang harus aku dahulukan... meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?!".
Dalam kebimbangan, dia tetap meneruskan sholatnya. Akhirnya sang ibu pulang. Esok harinya, sang ibu datang lagi dan memanggil: "Wahai Juraij!". Juraij yang saat itu pun sedang sholat bergumam dalam hatinya: "Wahai Robbku, apakah aku harus meneruskan sholatku... Ataukah (memenuhi) panggilan ibuku?l". Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.
Sang ibu kembali pulang untuk-kedua kalinya. Ketiga kalinya, ibunya datang lagi seraya memanggil: "Wahai Juraij!". Lagi-lagi Juraij sedang menjalankan sholat. Dalam hatinya, ia bergumam: "Wahai Robbku, haruskah aku memilih meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?I". Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.
Akhirnya, dengan kecewa setelah tiga kali panggilannya tidak mendapat sahutan Bari anaknya, sang ibu berdoa: "Ya Alloh,janganlah engkau matikan Juraij hingga dia melihat wajah wanita pelacur".
Orang-orang Dani Israil (ketika itu) sering menyebut-nyebut mama Juraij serta ketekunan ibadahnya, sehingga ada seorang wanita pelacur berparas cantik jelita mengatakan: Jika kalian mau, aku akan menggodanya (Juraij).
Wanita pelacur itupun kemudian merayu dan mengwarkan diri kepada Juraij. Tetapi sedikitpun Juraij tak memperdulikannya. Namun apa yang kemudian dilakukan oleh wanita itu? Ia mendatangi seseorang yang tengah menggembala di sekitar tempat ibadah Juraij.
Lalu demi terlaksananya tipu muslihat, wanitu itu kemudian merayunya. Maka terjadilah perzinaan antara dia dengan penggembala itu. Hingga akhirnya wanita itu hamil.
Dan manakala bayinya telah lahir, dia membuat pengakuan palsu dengan berkata kepada orang-orang: "Bayi ini adalah anak Juraij." Mendengar hal itu, masyarakat percaya dan beramai-ramai mendatangi tempat ibadah Juraij, memaksanya turun, merusak tempat ibadahnya dan memukulinya.
Juraij yang tidak tahu masalahnya bertanya dengan heran: "Ada apa dengan kalian?". "Kamu telah berzina dengan wanita pelacur lalu dia sekarang melahirkan anakmu", jawab mereka.
Maka, tahulah Juraij bahwa ini adalah makar wanita Iacur itu. Lantas bertanya: "Dimana bayinya?". Merekapun membawa bayinya. Juraij berkata: "Biarkan saya melakukan sholat dulu", kemudian dia berdiri sholat.
5eusai menunaikan sholat, dia menghampiri si bayi lalu mencubit perutnya seraya bertanya: "Wahai bayi, siapakah ayahmu?" Si bayi menjawab: "Ayahku adalah si fulan, seorang penggembala".
Akhirnya, masyarakat bergegas menghampiri Juraij, mencium dan mengusapnya. Mereka minta maaf can berkata: "Kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas". Juraij mengatakan: "Tidak, bangun saja seperti semula yaitu dari tanah Hat". Lalu merekapun mengerjakannya.


Di antara hikmah yang bisa dipetik dari sini adalah:

  1. Menetapkan adanya mu'jizat bagi para Nabi dan karomah bagi para wali Alloh.
  2. Wajibnya mendahulukan birrul walidain daripada perkara-perkara sunnah, seperti sholat (sunnah) dan sejenisnya.
  3. Keutamaan ilmu daripada ibadah. Juraij adalah seorang ahli ibadah tetapi bukan ahli ilmu. Seandainya dia berilmu, niscaya dia akan mendahulukan panggilan ibunya daripada ibadah sunnahnya.
  4. Doa ibu adalah mustajab (terkabulkan).
  5. Fitnah terbesar yang menimpa suatu umat adalah fitnah wanita.
  6. Fitnah tidaklah membahayakan bagi orang yang beriman.
  7. Apapun problematika yang menimpa, solusinya adalah memohon pertolongan kepada Alloh saja dengan sholat dan doa.